Artikel kali ini sukses dipraktikkan
pada Router Cisco 2811 dengan bantuan software Cisco Packet Tracer, tetapi ini
juga dapat diterapkan pada berbagai seri Router Cisco.
Perlu diingat bahwa untuk membangun Gateway Internet sebetulnya hanya butuh 2 (dua) tahap umum saja, yaitu : Setting koneksi Router ke Internet, dan Setting NAT pada Router.
Untuk memudahkan dalam mempraktikkan Gateway Internet pada artikel ini, kali ini kita berpatokan pada Gambar Topologi Jaringan di bawah ini yg di implementasikan pada Cisco Packet Tracer.
Perlu diingat bahwa untuk membangun Gateway Internet sebetulnya hanya butuh 2 (dua) tahap umum saja, yaitu : Setting koneksi Router ke Internet, dan Setting NAT pada Router.
Untuk memudahkan dalam mempraktikkan Gateway Internet pada artikel ini, kali ini kita berpatokan pada Gambar Topologi Jaringan di bawah ini yg di implementasikan pada Cisco Packet Tracer.
Keterangan:
PC Admin, berfungsi melakukan setting Router Cisco melalui port Console menggunakan Hyper Terminal
PC Client, berfungsi menguji akses Internet saat Router Cisco telah selesai disetting sebagai Gateway Internet.
fa0/0, IP Publik, contoh: 110.76.148.78/30
fa0/1, IP Private, contoh: 192.168.88.1/24
IP Address ISP, 110.76.148.77
Di bawah ini diuraikan Cara setting Router Cisco sebagai Gateway Internet Berdasarkan 2 (dua) tahap tersebut.
A. Setting/Konfigurasi Koneksi Router ke Internet
Sebelumnya pastikan masuk ke Privileged Exec Mode (Administrator / root), dengan cara:
Router>enable
1. Setting/konfigurasi IP Address
Setting IP Address fa0/0
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 110.76.148.78 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Setting IP Address fa0/1
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.88.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Cek apakah Interface telah memiliki IP Address dan dalam keadaan aktif, dengan perintah:
Router#show ip interface brief
Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 110.76.148.78 YES manual up up
FastEthernet0/1 192.168.88.1 YES manual up up
2. Setting Default Gateway ke ISP
Melakukan setting Default Gateway berfungsi agar Router Cisco dapat melakukan terhubung (ping) ke IP Publik yang lain yang ada di Internet.
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 110.76.148.77
Untuk memeriksa apakah Default Gateway telah tersetting dengan benar, gunakan perintah:
Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is 110.76.148.77 to network 0.0.0.0
110.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
C 110.76.148.76 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.88.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
S* 0.0.0.0/0 [1/0] via 110.76.148.77
A. 3. Setting DNS Resolver
Agar Router Cisco dapat melakukan koneksi (ping) ke Hostname atau nama domain yang ada di Internet, maka perlu disetting DNS Resolver dengan cara (kita gunakan dns google):
Router(config)#ip name-server 8.8.8.8
B. Setting/Konfigurasi NAT (Network Address Translation)
Konfigurasi NAT (Masquerade) berfungsi agar jaringan LAN dapat terhubung ke Internet melalui Router Cisco. Maka dari itu, Router Cisco harus disetting untuk melakukan NAT (Masquerade) untuk network 192.168.88.0/24. Caranya adalah sebagai berikut.
Router(config)#access-list 1 permit 192.168.88.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface f0/0 overload
Router(config)#interface f0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#interface f0/1
Router(config-if)#ip nat inside
Sampai disini, beberapa PC Client yang ada pada Jaringan LAN akan dapat mengakses Internet melalui Router Cisco yang telah dikonfigurasi sebagai Gateway Internet.
Konfigurasi DHCP (Opsional)
Langkah ini opsional yang berfungsi memberikan IP Address otomatis kepada PC Client. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.88.2 192.168.88.10
Router(config)#ip dhcp pool NAMA-pool-BEBAS
Router(dhcp-config)#network 192.168.88.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.88.1
Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
Router(dhcp-config)#exit
IP Address 192.168.88.2 sampai dengan 192.168.88.10 adalah IP Address yang tidak akan diberikan kepada PC Client pada LAN.
Dengan konfigurasi di atas, client sudah mendapatkan koneksi internet via router cisco.
Dalam sistem cisco, jika kita tidak menyimpan konfigurasi maka akan hilang ketika shutdown maupun reboot. Karena itu, setiap saat usahakan menyimpan konfigurasi yang ada. Untuk menyimpan bisa menggunakan perintah :
Router#copy running-config startup-config
Atau
Router#write
Hal ini harus dilakukan karena setiap sintaks yang di konfigurasikan akan masuk kedalam RAM (running config). Namun konfigurasi tersebut tidak akan masuk kedalam NVRAM (start-up config).
Untuk melihat konfigurasi yang berjalan dapat dilihat dengan syntax :
Router#show running-config
PC Admin, berfungsi melakukan setting Router Cisco melalui port Console menggunakan Hyper Terminal
PC Client, berfungsi menguji akses Internet saat Router Cisco telah selesai disetting sebagai Gateway Internet.
fa0/0, IP Publik, contoh: 110.76.148.78/30
fa0/1, IP Private, contoh: 192.168.88.1/24
IP Address ISP, 110.76.148.77
Di bawah ini diuraikan Cara setting Router Cisco sebagai Gateway Internet Berdasarkan 2 (dua) tahap tersebut.
A. Setting/Konfigurasi Koneksi Router ke Internet
Sebelumnya pastikan masuk ke Privileged Exec Mode (Administrator / root), dengan cara:
Router>enable
1. Setting/konfigurasi IP Address
Setting IP Address fa0/0
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 110.76.148.78 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Setting IP Address fa0/1
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.88.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Cek apakah Interface telah memiliki IP Address dan dalam keadaan aktif, dengan perintah:
Router#show ip interface brief
Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 110.76.148.78 YES manual up up
FastEthernet0/1 192.168.88.1 YES manual up up
2. Setting Default Gateway ke ISP
Melakukan setting Default Gateway berfungsi agar Router Cisco dapat melakukan terhubung (ping) ke IP Publik yang lain yang ada di Internet.
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 110.76.148.77
Untuk memeriksa apakah Default Gateway telah tersetting dengan benar, gunakan perintah:
Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is 110.76.148.77 to network 0.0.0.0
110.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
C 110.76.148.76 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.88.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
S* 0.0.0.0/0 [1/0] via 110.76.148.77
A. 3. Setting DNS Resolver
Agar Router Cisco dapat melakukan koneksi (ping) ke Hostname atau nama domain yang ada di Internet, maka perlu disetting DNS Resolver dengan cara (kita gunakan dns google):
Router(config)#ip name-server 8.8.8.8
B. Setting/Konfigurasi NAT (Network Address Translation)
Konfigurasi NAT (Masquerade) berfungsi agar jaringan LAN dapat terhubung ke Internet melalui Router Cisco. Maka dari itu, Router Cisco harus disetting untuk melakukan NAT (Masquerade) untuk network 192.168.88.0/24. Caranya adalah sebagai berikut.
Router(config)#access-list 1 permit 192.168.88.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface f0/0 overload
Router(config)#interface f0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#interface f0/1
Router(config-if)#ip nat inside
Sampai disini, beberapa PC Client yang ada pada Jaringan LAN akan dapat mengakses Internet melalui Router Cisco yang telah dikonfigurasi sebagai Gateway Internet.
Konfigurasi DHCP (Opsional)
Langkah ini opsional yang berfungsi memberikan IP Address otomatis kepada PC Client. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.88.2 192.168.88.10
Router(config)#ip dhcp pool NAMA-pool-BEBAS
Router(dhcp-config)#network 192.168.88.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.88.1
Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
Router(dhcp-config)#exit
IP Address 192.168.88.2 sampai dengan 192.168.88.10 adalah IP Address yang tidak akan diberikan kepada PC Client pada LAN.
Dengan konfigurasi di atas, client sudah mendapatkan koneksi internet via router cisco.
Dalam sistem cisco, jika kita tidak menyimpan konfigurasi maka akan hilang ketika shutdown maupun reboot. Karena itu, setiap saat usahakan menyimpan konfigurasi yang ada. Untuk menyimpan bisa menggunakan perintah :
Router#copy running-config startup-config
Atau
Router#write
Hal ini harus dilakukan karena setiap sintaks yang di konfigurasikan akan masuk kedalam RAM (running config). Namun konfigurasi tersebut tidak akan masuk kedalam NVRAM (start-up config).
Untuk melihat konfigurasi yang berjalan dapat dilihat dengan syntax :
Router#show running-config
Tidak ada komentar:
Posting Komentar